Asal Kata Taaruf
Secara bahasa, arti taaruf ialah berkenalan atau
saling mengenal. Arti taaruf berasal dari kata ta’aarafa.
Allah berfirman (yang artinya), “Hai manusia,
sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang pria dan seorang
wanita, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian
saling mengenal (ta’arofu)….” (Q.S. Al Hujurat: 13)
Kata li ta’aarafuu dalam ayat ini mengandung
makna bahwa tujuan dari semua ciptaan Allah adalah agar kita semua saling
mengenal satu sama lain. Arti taaruf itu mirip dengan makna berkenalan. Setiap
kali kita berkenalan dengan seseorang, siapa pun itu, dapat disebut sebagai
taaruf. Taaruf dianjurkan di dalam Islam, terutama untuk mempereratkan tali
persaudaraan antarsesama muslim. Akan tetapi, arti taaruf antara lawan jenis
mempunyai batasannya tersendiri, misalnya tidak diperbolehkannya ikhtilat
(pencampurbauran antara laki-laki dan perempuan) dan khalwat (berdua-duaannya
seorang laki-laki dengan seorang perempuan). Arti taaruf yang dianjurkan dalam
Islam adalah perkenalan dalam batas-batas yang sesuai dengan syariat.
Meskipun arti taaruf pada dasarnya sebatas perkenalan,
arti taaruf lainnya yang lebih spesifik ialah tentang proses perkenalan antara
laki-laki dan perempuan yang kemungkinan akan menjadi pasangan hidup. Arti
taaruf dalam hal ini berkaitan dengan dua orang berlainan jenis yang ingin
saling mengenal untuk melihat kecocokan sebelum menikah.
Taaruf yang dimaksud di sini ialah perkenalan dalam
rangka menindaklanjuti ke jenjang lebih serius dalam menunaikan sunnah
Nabi.
Arti Taaruf Berbeda dengan Arti
Pacaran
Arti taaruf
berbeda dengan pacaran pada umumnya. (smber: azmha.files.wordpress.com)
Tentunya, seperti yang kita ketahui, arti taaruf
berbeda dengan arti pacaran. Islam tak pernah menghalalkan pacaran karena
pacaran sama halnya dengan mendekati zina. Selain membuat pelakunya berdosa,
pacaran juga memberikan kerugian lain untuk pelakunya, seperti terbuangnya
waktu, uang, dan tenaga. Pacaran sangat memungkinkan pelakunya untuk saling
bersentuhan, padahal hal tersebut jelas dilarang oleh agama Islam.
“Andaikata kepala salah seorang dari kalian ditusuk
dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak
halal baginya.” (H.R. Ar-Ruyani dalam Musnad-nya No.1282, Ath-Thabrani
20/No. 486-487, dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 4544 dan disahihkan oleh
Syeikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah No. 226)
Sementara itu, berbeda dengan pacaran, taaruf
memberikan banyak manfaat bagi pelakunya. Taaruf membuat dua orang berlainan
jenis yang ingin menikah menjadi tahu mereka cocok untuk bersatu dalam
pernikahan atau berhenti sampai di proses taaruf ini. Arti taaruf di sini pun memiliki
aturannya sendiri yang sesuai dengan syariat, seperti ditentukan waktu taaruf
(maksimal tiga bulan), batas-batas perkenalan di dalam taaruf, dan cara
perkenalan di dalam taaruf. Apabila taaruf berjalan dengan lancar dan kedua
pihak setuju untuk lanjut, selanjutnya yang dilakukan ialah khitbah. Apabila
khitbah telah selesai dilakukan, proses berikutnya ialah menikah dengan
mengucap ijab kabul.
Jadi, Apakah Arti Taaruf yang
Sesungguhnya?
Arti taaruf yang sesungguhnya adalah perkenalan atau
berkenalan. Secara lebih spesifik, taaruf antarlawan jenis diartikan sebagai
proses perkenalan atau berkenalannya seorang laki-laki dengan seorang perempuan
untuk mendapatkan keyakinan terkait kelanjutan hubungan mereka: menikah atau
terhenti di taaruf.
Nah, Sahabat Islam , kita sebagai umat Islam hendaknya
mengaplikasikan arti taaruf tersebut di dalam kehidupan sehari-hari dengan
benar. Taaruf telah jelas berbeda dengan pacaran. Jadi, kita sebagai orang tua
yang baik tentunya wajib mengawasi dan memperhatikan pergaulan anak-anak kita
agar mereka tidak terperangkap dalam arti taaruf yang salah. Semoga artikel ini
bisa membantu Sahabat Islam dalam
memahami arti taaruf
No comments:
Post a Comment