Monday, April 17, 2017

KEBAHAGIAAN, BERHAK UNTUK KITA PUNYA.


Zaman sekarang, kehidupan disetir oleh percepatan perubahan. Siapa yang bisa bergerak maju dan menyesuaikan diri dengan perubahan dialah yang menikmati kebahagiaan.
Sayangnya percepatan zaman juga diikuti segala gempuran yang menyebabkan bergesernya pola hidup yang menterjemahkan kata bahagia dalam bentuk materi semata.
Seakan bahagia itu jika punya rumah megah, mobil mewah, gadjet keren, dan hidup sesuai tren bersama kaum sosialita lainnya.
Jika kita menterjemahkan kebahagiaan seperti ini, bahagia kita selalu diukur oleh dunia luar selain diri kita.
Padahal jika ini yang diikuti, malah capek yang ada.
Karena, uang atau materi tak akan pernah bisa membeli ketenangan dan kenyamanan yang ada di hati kita.
Sahabat, kebahagiaan sepenuhnya milik kita, bukan milik orang lain.
Jadi jika ada yang mengejek karena kita tak gaul dan ikut perkembangan zaman atau tren cuek saja.
Ok?
Tak ada siapapun yang berhak menuntut kita untuk merasakan kebahagiaan sesuai standar orang lain, karena kebahagiaan sepenuhnya milik kita.
Karena kebahagiaan sejati adalah saat kita bisa mensyukuri apa yang telah Allah berikan dan bersyukur pula atas apa yang tidak Allah berikan.
Sebab, Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita


Ustadz Arifin Ilham

No comments:

Post a Comment

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia

Menengok Fakta dan Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Tidak hanya di ranah dunia, di Indonesia sendiri, umat Muslim menempati posisi...