Alamat cinta

Mustahil bagi seseorang mendukung dan membela seseorang tanpa mencintai dan mustahil bagi yang mencintai untuk tidak mendukung dan membela seseorang

Sebab cinta serta dukungan dan pembelaan adalah satu paket, bila ada yang satu maka wujud yang lainnya, bila tiada yang satu juga akan hilang yang lainnya

Yang cinta pada ibunya akan membela, yang cinta pada kekasihnya akan mendukung. Cukup kita katakan tak cinta bila ia diam bila ibu atau kekasihnya dinista

Itu baru soalan manusia, apalagi soalan agama. Sebab urusan dengan manusia selesai di dunia tapi soalan agama kita yakini kelanjutannya panjang tiada akhirnya

Wajarlah para sahabat Rasulullah jangankan sepanjang hidup menjaga agama ini, bahkan sampai mati pun mereka rela, demi cinta pada Allah dan Rasul-Nya

Mendukung dan membela Islam, sampai kalimat Allah diletak pada titik tertinggi di sanubari manusia, di tiap bagian hidupnya, dimanapun dan kapanpun mereka ada

Itulah penerapan aturan Islam di masa Khulafaur Rasyidin dan para khalifah setelahnya. Tak henti-henti agama dan ummatnya ini dibela dan didukung, disejahterakan

Cinta tak dapat dilihat, tapi pembelaan dan dukungan itu nyata, kecenderungan hati siapa yang tahu, tapi bentuk fisiknya adalah lisan dan perbuatan seseorang itu

Maka lihatlah apa yang dia cintai dalam hatinya dari apa yang dia banggakan, yang dia bela, dan apa yang dia dukung. Apakah itu Islam atau itu kekufuran

Dan lihatlah kebenciannya, bila ia tak suka melihat syiar atau dakwah Islam, tak sudi kalimat tauhid diperdengarkan dan ditampakkan, maka tahulah isi hatinya

Perhatikan pula dengan siapa mereka berkumpul, sebab yang saling mencintai yang sama, pasti terikat satusamalain, tertawa bersama, mesra bergandengan tangan

Juga bersyukurlah bila di hatimu ada pembelaan dan dukungan terhadap agama, Al-Qur'an dan Rasul-Nya, tampakkan jangan malu, sebab itu tanda-tandanya cinta

Ustadz Felix Siauw